Monday, April 19, 2010

19 April 2010

Mengingat kebesaran dan anugrah Tuhan 10 tahun yang lalu

Hari ini, Fia berulang tahun ke 10 tahun. Ulang tahun pertama untuk usia angka dua dijit.
Hari saat kami diingatkan betapa luar biasanya kasih dan anugrah Tuhan dalam hidup kami.
Saya katakan pada Fia maupun pada siapa saja saat ada kesempatan, bahwa kelahiran Fia adalah bukti keagungan Tuhan yang nyata dalam hidup kami.

Proses kelahiran Fia, meskipun normal, mengalami tahap yang tidak normal. Perkiraan Fia lahir tanggal 12 April. Dokter kandungan menganjurkan, sekiranya dalam satu minggu kemudian tidak terjadi apa-apa, maka saya diminta untuk datang tanggal 19 April untuk diinduksi, supaya bisa melahirkan. Minggu sebelumnya, dokter hanya memeriksa detak jantung bayi dengan menggunakan alat, dan seingat saya, USG terakhir dilakukan saat kehamilan saya berusia 7 bulan.



Akhirnya, Rabu siang, saya siap untuk diinduksi. Pukul 12, suster memasang infus dan kira-kira pukul 3, mulailah perut saya berkontraksi dengan jeda waktu satu jam, setengah jam, dan kontraksi sangat mulai terjadi pukul setengah lima sore.

Akhirnya, pukul delapan lewat lima belas, saya masuk ke kamar bersalin. Gejolak Fia yang mau keluar bak gelombang di perut saya. Suster mengatakan agar saya bertahan dulu, karena dokternya belum datang. Untunglah tidah lama, setelah dokter datang, pukul setengah sembilan kurang, proses kelahiran dapat dimulai. Setelah beberapa saat, ternyata Fia tidak kunjung keluar. Dokter memberi jalan keluar dengan melakukan vakum. Saya merasa tidak ada pilihan lain, maka Fia pun di vakum.



Segera setelah Fia lahir, dokter mengatakan bahwa bayinya terlilit.
Belakangan saya baru menyadari, bahwa jika bayi terlilit, maka induksi dan vacuum tidak diperbolehkan, karena adanya kemungkinan sang bayi terjerat tali pusat yang akan membahayakan hidupnya.



Ajaib Tuhan, Ajaib Tuhan..
Selamat Ulang Tahun, Fia...
How Great Thou Art, How Great Thou Art...

Tuesday, April 13, 2010

Rekreasi...perlu ya?

Akhir pekan,
apalagi kalau bukan meluruskan syaraf-syaraf yang kaku setelah lima hari bekerja.
Saatnya ber-re-kreasi supaya siap menghadapi minggu selanjutnya:-)
-- alasan untuk rileks dan santai-santai dengan keinginan untuk tidak mengerjakan apa apa sebetulnya --.

Sabtu ini, pilihan kami Taman Kota 2, BSD.
Lahannya luas, rimbun dan dilengkapi dengan track untuk mereka yang mau jogging maupun bersepeda. Atau hanya untuk duduk-duduk santai. Ada jembatan penghubung dan aliran sungai membelah areal yang luas ini. Ada juga penjual tanaman-tanaman hias yang indah-indah. Saya membeli media 'tanah' untuk anggrek dan pupuknya. Serta membeli sebuah tanaman melati.



Hari Minggu,
Pilihan jatuh ke Ancol, karena anak-anak ingin bermain pasir dan bom bom car (?)
Untuk yang terakhir, tidak kami temui di Ancol. Mungkin harus masuk ke Dunia Fantasi.
Waktu kami habiskan denga bermain pasir, naik perahu dan makan seafood. Lelah, tapi menyenangkan. (Impaslah, keinginan saya tadinya hanya ingin santai-santai di rumah dan do nothing)

Saya terkesan saat Fia meminjam handphone saya untuk merekam sebuah cerita yang dibintangi oleh Yosua, saat mereka sedang bermain pasir pantai. Judul ceritanya Monster Sambal. Bagaimana Yosua yang terkubur setengah badannya dengan pasir, tiba-tiba bangkit dari 'kuburnya' untuk mengobrak-abrik desa untuk mencari makanannya, Sambal(sambal ini adalah sisa sambal sachet yang kami dapat dari McD), yang diraupnya dan 'seolah-olah' dilahapnya. Saya suka melihat cara Yosua dalam melakukan scene ini. Ia bisa menciptakan cara melahap, tanpa melahap sesungguhnya. Cerita spontan, aktor spontan. Film spontan. (Hmmmm..mungkin bisa dibuat buku ceritanya nanti dan diedit videonya)

Ternyata, momen-momen seperti ini, dapat juga menjadi suatu kesempatan untuk berkreasi bagi anak-anak, yang hasilnya diluar dugaan orang tua. Saya melihat Fia yang berperan sebagai pembawa acara, pembuat cerita serta Yosua sebagai aktor yang dengan 'luwesnya' memainkan peran spontan mengikuti jalan cerita Fia, tanpa ada kesepakatan apa-apa sebelumnya. Spontan dan lucu.

Rekreasi, perlu... karena:

Rekreasi dapat memberi stimulasi hingga merangsang kreatifitas anak-anak untuk berkreasi...
(Ternyata anak-anak perlu sering sering diberi stimulasi untuk merangsang kreatifitasnya, dan orang tua akan dapat melihat hasil kreatifitas mereka yang tak terduga)

Well ..ini adalah satu satu bentuk kegiatan rekreasi di luar rumah.
Ada ide untuk bentuk rekreasi di dalam rumah yang murah meriah tapi tetap mempunyai unsur stimulasi, kreatifitas dan kreasi?