Mama dan papa tidak punya perhatian padaku....
...aku justru dapat perhatian dari teman-temanku dan dari mbak
Aku merasa tidak disayang, kenapa selalu adik yang lebih diperhatikan?
Aku lebih sering dimarahi....
Pernah dapat complains seperti diatas dari anak kita? Saya pernah, kemarin malam, dan pernyataan - pernyataan itu membuat saya kaget dan tidak percaya.
Perasaan semua baik-baik saja selama ini. Di tengah kesibukan saya bekerja dan berorganisasi, RASANYA, saya masih bisa mengikuti dan memantau anak-anak di rumah dan di sekolah. Si mbak di rumah juga rajin saya telpon untuk menanyakan apakah anak-anak makan, makanan yang dimasak sesuai dengan diskusi pagi hari dengannya.
Sepulang kantor, saya tanya bagaimana kegiatan sekolah hari itu. Apakah ada kendala saat belajar di sekolah? Apa yang mereka lakukan saat menunggu di satu sama lain di mobil jemputan, bagaimana kegiatan ekskulnya. Pertanyaan-pertanyaan macam itulah.
Memang sih, tidak sering saya menghabiskan waktu malam hari dengan menemaninya membuat pe er atau menyiapkan agenda sekolah untuk keesokan harinya. Paling, kalau ada kesulitan baru saya turun tangan membantu. Atau kalau ada prakarya yang harus mereka kerjakan, saya usahakan membantu. Dari kantor, sering saya telpon, apakah ada tugas-tugas dari sekolah yang perlu dibeli seperti kertas bufalo, lem, tugas gambar. Jadi bisa saya siapkan sebelum saya tiba di rumah.
Teryata masih kurang bow...
Hal-hal diatas belum CUKUP.
Saya sempat mencoba self-defense saat mendengar complains diatas.
Lah..kemarin waktu cerita-cerita tentang teman-temanmu itu apa? tanyaku balik
Sehari sebelumnya, malam hari saat persiapan agenda selesai, saya menjadi ember mendengar keluh kesahnya tentang pertemanannya. Dan memang, kelihatan emosinya sangat terlibat saat itu.
Iya baru sekali itu, mama...timpalnya lagi..
aku mau lebih sering...
Hmmm....lampu alarm merah sedang berbunyi, peringatan buat saya.
Pendampingan, menjadi teman, dan selalu ada waktu khusus buat bersamanya.
Eng..ing...eng..saatnya kembali mereview kesibukan-kesibukan dan menetapkan prioritas nih.
Ternyata, anak perempuanku sudah bertambah besar sekarang.
Kelas 5 SD.
Sudah pandai mengungkapkan keinginannya dengan tegas dan lugas. Atau...saya yang terlambat menangkap pesan protesnya dari dulu ya?
Uppss....
Thursday, March 10, 2011
Wednesday, March 2, 2011
Selasa 1 Maret 2011
Selamat ulang tahun Nak...
dengan mengingat kelahiranmu delapan tahun lalu
aku berdoa sungguh untuk langkah-langkah hidupmu
berjuanglah dan terus maju seiring dunia yang berputar, anak lelakiku
ikuti perputarannya nak, tapi jangan terhanyut didalamnya
kuasai tali kekangnya dan arahkanlah kemana kau suka
kuingin melihatmu bertumbuh seperti pohon yang besar dan kuat
meminta Dia menebas ranting-ranting pohonmu dan ulat liat pengganggu
ingatlah nak
berikanlah buah pohonmu untuk mereka yang ada disekitarmu
yang membutuhkannya untuk menebus rasa laparnya
biarlah daun daunmu memberi keteduhan bagi mereka yang membutuhkan naungannya
tumbuhlah anak lelakiku
menjadi besarlah dan kokohlah
berakar yang kuat dan biarlah
pucuk pohonmu terus menjulang
seolah ingin mencapai awan di langit
dan daun tuamu senantiasa berganti dengan daun-daun berwarna hijau muda
dan buah - buah pohonmu tak putus memberikan dirinya bagi mereka yang lapar
sukakanlah hati Tuhanmu anak lelakiku
karena manusia masih penuh dengan kelemahan untuk dipuaskan sukanya
yakinlah, Ia sekali-sekali tidak pernah meninggalkanmu
dan kalau suatu saat nanti, kau terdiam
tengadahlah pada langit berbintang di sana
dan lihatlah rembulan penuh yang bersinar bersamanya
ia menyampaikan mata, hati dan senyumku
untukmu...
dengan mengingat kelahiranmu delapan tahun lalu
aku berdoa sungguh untuk langkah-langkah hidupmu
berjuanglah dan terus maju seiring dunia yang berputar, anak lelakiku
ikuti perputarannya nak, tapi jangan terhanyut didalamnya
kuasai tali kekangnya dan arahkanlah kemana kau suka
kuingin melihatmu bertumbuh seperti pohon yang besar dan kuat
meminta Dia menebas ranting-ranting pohonmu dan ulat liat pengganggu
ingatlah nak
berikanlah buah pohonmu untuk mereka yang ada disekitarmu
yang membutuhkannya untuk menebus rasa laparnya
biarlah daun daunmu memberi keteduhan bagi mereka yang membutuhkan naungannya
tumbuhlah anak lelakiku
menjadi besarlah dan kokohlah
berakar yang kuat dan biarlah
pucuk pohonmu terus menjulang
seolah ingin mencapai awan di langit
dan daun tuamu senantiasa berganti dengan daun-daun berwarna hijau muda
dan buah - buah pohonmu tak putus memberikan dirinya bagi mereka yang lapar
sukakanlah hati Tuhanmu anak lelakiku
karena manusia masih penuh dengan kelemahan untuk dipuaskan sukanya
yakinlah, Ia sekali-sekali tidak pernah meninggalkanmu
dan kalau suatu saat nanti, kau terdiam
tengadahlah pada langit berbintang di sana
dan lihatlah rembulan penuh yang bersinar bersamanya
ia menyampaikan mata, hati dan senyumku
untukmu...
Subscribe to:
Posts (Atom)