Showing posts with label Child Development. Show all posts
Showing posts with label Child Development. Show all posts

Saturday, April 9, 2022

ketika ia mengatakan: Ya, dengan segenap hatiku

                                             Pengucapan Syukur Peneguhan Sidi Baru 2021

28 Maret 2021

GPIB Bahtera Iman

 

Shalom, selamat siang, selamat hari minggu Bapak Ibu Jemaat sekalian, Para Presbiter bertugas, Pengajar Katekisasi, Pendeta Daniel Lumentut, Ibu  Pendeta Ruth Hadiwi

Ijinkan kami mewakili para orang tua sidi baru untuk menyampaikan sepatah dua patah kata di acara Pengucapan Syukur kita siang hari ini.

 

Pertama, kami mengucapkan terima kasih kepada Pendeta Daniel Lumentut beserta Presbiter, Pengajar Katekisasi dan juga Komisi PPSDI yang secara khusus sudah  mengajar dan membina  anak-anak kami tentang pokok-pokok iman Kristen yang berpusat pada Yesus Kristus dan berdasar pada Alkitab; begitu pula tentang pemahaman kegerejaan dalam lingkup Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat. Tim Pengajar Katekisasi yang juga sudah mendampingi dan membimbing dalam proses pendalaman  iman mereka melalui pelajaran-pelajaran yang diberikan sejak bulan Juli tahun lalu. 


Meskipun pembelajaran ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari setahun, kami yakin dan percaya apa yang sudah ditanamakan Bapak Ibu pada anak-anak kami akan menjadi landasan iman percaya mereka dengan pertolongan roh kudus dalam kehidupan mereka selanjutnya.

 

Kedua, kepada sesama orang tua dari sidi baru, selamat ya bapak ibu, mama dan papa serani. Masih ingatkah janji yang kita ucapkan saat membawa anak-anak kita saat mereka dibaptis? Kita mengaku percaya kepada Allah Tritunggal (Bapa dan Anak dan Roh Kudus) yang telah mengikat perjanjian keselamatan kekal dengan kita sekeluarga, dan karena itu anak-anak kita dibaptis sebagai tanda mereka telah dimasukkan di dalam perjanjian keselamatan tersebut? Janji yang kedua kita percaya bahwa perjanjian keselamatan Allah itu tertulis dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dan karena itu kita harus dan wajib selalu mengajarkan dan menjelaskannya kepada anak-anak saudara sehingga mereka pun berpegang teguh dan tetap hidup di dalamnya? Dan yang ketiga,  kita berjanji untuk menjadi teladan yang baik kepada anak-anak kita dan mendidik serta membina mereka tentang hidup beriman dan beribadah kepada Yesus Kristus sesuai pemahaman iman dan ajaran benar, yang berlaku di dalam Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat 

 

Hari ini, dengan penuh syukur dan sukacita, kita membawa anak anak kita mengaku imannya secara pribadi bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruslamat mereka. Pengakuan ini menandakan bahwa anak-anak kita mengambil alih dan sekaligus membaharui pengakuan kita sebagai orang tua yang waktu itu kita ucapkan saat mereka dibabtis. 18 tahun kami berusaha memegang janji kami hingga hari ini. Perjalanan panjang, mengharukan dan sedikit melegakan sebetulnya ya. Namun kita bersyukur untuk itu semua itu.

 

Untuk itu, last but not least, Ketiga, kami mengucapkan Selamat Menjadi Warga Sidi Baru Jemaat GPIB BAhtera Iman. Kalian telah diakui dan diterima sebagai pengikut Kristus yang dewasa iman. Karenanya, kalian memiliki tanggungjawab penuh dalam melaksanakan panggilan dan pengutusan gereja. Kelar hari ini bukan berarti bebas merdeka, tidak perlu mencatat khotbah di gereja ya, tapi ingat, ada pelayanan, panggilan dan pengutusan gereja bagi kalian nanti.

 

Pesan saya ada dua anak-anakku:

1. Apapun yang akan kalian hadapi di langkah kalian selanjutnya....tantangan apapun...tawaran yang menggiurkan bagaimanapun...ingatlah akan hari ini. Secara Pribadi di depan Tuhan dan jemaatnya..kalian sudah mengaku Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat kalian, Dan itu untuk selamanya. Sejak kalian dibabtis hingga hari ini,kalian diteguhkan. Follow Jesus and always have him in your heart.

2. Ingatlah bahwa kami sebagai orang tua juga adalah manusia yang tidak pernah berhenti berproses dan bertumbuh dalam Dia. Kami sadar bahwa kami sudah berjanji untuk menjadi teladan yang baik dan mendidik serta membina kalian tentang hidup beriman dan beribadah kepada Yesus Kristus, pada waktu yang sama, kami sadari juga bahwa kami  tidak sempurna untuk menjadi teladan kalian. Kadang kami menyebalkan buat kalian, mungkin. Kadang kami memaksakan kehendak, Kadang kami tidak bisa mendengar kalian, atau memahami kalian. Ya, tidak ada sekolah untuk menjadi lulus terbaik sebagai orang tua.

 

Nak,  Kami juga mengalami jatuh bangun dalam pergumulan hidup sebagai orang tua kalian. Namun satu hal yang selalu dan selamanya, dibalik semua itu, kami inginkan kebahagiaan kalian. Dibalik semua itu, kami mengasihi kalian. Teladani Yesus yang sempurna. Bertumbuh kembanglah dalam dinamika hidup kalian  bersamaNya hingga Ia datang kembali.

 

Hidup bersama Yesus tidak pernah membosankan. Catat dan kumpulkan cerita kalian, pengalaman rohani kalian berjalan bersama Yesus, kalian akan lihat Dia nyata dalam kehidupan kita sehari-hari...


Dia hidup! Tuhan Yesua bidup!


Dia ada bahkan dalam hal yang kita anggap paling kecil dan mungkin kita pikir dia tidak akan peduli tentang hal itu. Tapi Dia peduli. 


Jadikan itu cerita iman nyata kalian yang dapat kalian wariskan ke anak cucu kalian nanti bersamaan dengan tugas panggilan kalian yang akan dipercayakan Tuhan Yesus.

 

Tuhan Yesus memberkati Pengucapan Syukur kita hari ini. 

 

# Tulisan ini disiapkan sebagai Ungkapan Syukur Perwakilan Orang Tua Sidi Jemaat Tahun 2020


Yosua Nathanael Latuputty 


Ketika ia mengatakan: Ya, Dengan Segenap Hatiku

Kami yang berbahagia

Perwakilan orang tua SIDI yang membacakan tulisan di atas

 

 

 

Thursday, February 3, 2011

SANDY

anggota baru di rumah....




Akhirnya...
Sudah lama Yosua dan Fia menginginkan seekor anjing untuk dipelihara di rumah. Setelah mempertimbangkan lokasi rumah dan situasi rumah, akhirnya diputuskan untuk membeli seekor anak anjing jenis tackle [bener ngak ya tulisannya?]. Jenis anjing ini bertumbuh panjang, bulunya tipis dan ukuran tubuhnya relatif kecil terus.



Jenis anjing ini mengingatkan saya pada cerita Donald Bebek, saat ketiga keponakannya, Kwik Kwek Kwak, membelai anjing ini secara bersamaan. Hal ini dapat dilakukan tentu saja karena panjangnya tubuh anjing ini.

Jujur saja, ide ini sebetulnya kurang berkenan buat saya. Terpikir buat saya adalah, membersihkan kotorannya. Tapi setelah dilakukan perundingan dan kesepakatan dengan Fia dan Yosua, yang berjanji akan memelihara dan merawat serta membersihkan kotorannya, saya pun setuju.

Hari-hari pertama, waktu kami habiskan bermain dengan Sandy. Memberi makan, mengajak bermain, menggendongnya [tentu sajaaa..] dan ....toilet training. Jadwal pemberian makan dan membawanya ke halaman rumput di depan rumah untuk buang air pun dilatih. Lumayanlah selang beberapa hari, pola makan dan waktu ke depannya [iya, bukan ke belakang seperti manusia ya] sedikit demi sedikit menjadi kebiasaan yang memudahkan kami menjaga kebersihan rumah bagian belakang.



Manfaat mempunyai hewan peliharaan
Saya jadi bertanya-tanya, apakah ada hal positif untuk anak saat mereka mempunyai hewan piaraan. Beberapa tulisan menyatakan bahwa ternyata memelihara hewan piaraan dapat melatih untuk bertanggung jawab. Hmm...ya juga ya. Kesepakatan untuk merawat Sandy dengan memberi makan dan membawanya ke depan untuk buang air ternyata bisa melatih tanggung jawab mereka ya. Plus, membersihkan kotoran mereka. Ck..ck..ck keingingan mereka kuat dan besar sekali demi seekor anjing peliharaan hingga mereka menyanggupi menerima tugas tanggung jawab ini.

Sebetulnya, pola ini juga melatih jiwa mengasuh dalam jiwa anak-anak. Tanggung jawab memelihara hewan mengembangkan nilai pengasuhan. Selain itu, anak-anak juga mulai mengembangkan perhatian di luar dirinya sendiri. Mereka dilatih untuk mengembangkan sikap disiplin dan keteraturan dalam menjalankan tanggung jawabnya. Hmm..oke juga ya..semoga...semoga...



Sandy suka sekali bermain bola. Beberapa bola plastik tidak lagi berbentuk bola di mulutnya. Meskipun ia punya kandang yang beralaskan kain-kain yang menghangatkan, ia memilih ember baju-baju cucian dan menyelinap dibawahnya untuk mencari kehangatan.
Ia akan meloncat keluar kalau pintu terbuka dan selalu mengajak kami bermain. Gigi-giginya yang mulai tumbuh lumayan menjadikan gigitannya terasa sakit sekarang.

Sandy vs Randy
Suatu sore, setelah puas bermain dengan Sandy bersama Fia dan Yosua, saya mandi. Ketika sedang sikat gigi dan kamar mandi yang ribut karena keran air menyala, terdengar pintu kamar mandi diketuk.
Terdengar oleh saya suara Fia:
"Ma, ada Sandy nihh"
Dalam hati saya, ya ampun..kenapa juga Sandy masuk dan berada di depan pintu kamar mandi. "Ayo, bawa Sandy nya ke belakang kak..." ujar saya sambil terus menyikat gigi
Tapi kemudian Fia menyahut...
"Uang keamanan ma..."
Loh...saya jadi bingung, sampai saya menyadari ternyata Fia berujar Randy, sang petugas keamanan, bukan Sandy.
"Oh...ambil saja uangnya di tas mama, kak" sayapun senyum-senyum sendiri di kamar mandi.

Tuesday, September 7, 2010

A diary of three surviving days without Yuni Sara

Yuni Sara has gone home for Lebaran Holidays.
She went home joyfully on last Sunday and left me 'tearfully' imagining the days without her for about two weeks. Imagining that my lazy time will be very minimum because I'll be using that time by doing house cleaning, cooking, washing, mopping, etc etc.

She is a smart, energetic, diligent and helpful assistant in my house. She's been with us for three years already so she's about 18 years old by now. She coped most with everything in this household stuff.

She also borrowed books and teens magazines from my library. I recommended romance literature from Bahasa Indonesia section and Gadis magazines.

Kids like her very much. So do I. How can I manage this household business without her help while I work at the same time? Well, Yuni Sara also needs a break, right?
Having worked with us for the last one year especially at this Idul Fitri time, she deserves it. Enjoy your time in your kampung Yuni Sara....
[and please coming back...]

PS: I think I need to write it down in Bahasa Indonesia, just in case she came across and read it later? Just to make sure that she understands. :-)

Day one:
Woke up at 5am
ready to cook
upss...stove didnt work
no wonder
the gas run out
okey
lets start with drinking a glass of water
good for your health if you do it regularly every morning
but
not even a drip of water came out from dispenser tap
no wonder
the water galoon was empty
One hour later,
made a phone call for gas and galoons delivery
now I know the man who assisted Yuni Sara to do these kind of stuff
done
ready for work now

Day Two
Woke up at 5am
ready to cook vegetable soup and chicken stew
cut this, wash that, plunged the vegetables in to the pan, stirred here and there
and voilaaa....wups 7.30am
I supposed to leave for work by that time
I couldn't believe it..
I spent two hours and half
just to cook those two
I thought it supposed to take one and half hours at most
anyway...

felt touchy when I saw Yosua
so busy with his duty
washing all the plates and cups and cooking stuff
and refusing her sister's offer
to play outside for biking
'I'm busy', he was shouting back
so he knows he needed to complete his task
and he worked that out without having me telling him to do so
isn't that so sweet of him?
[it was him who chose to do dishes washing at the first stage]
wuppss...made my way to work, I knew it would be late though

Afternoon-back from work
I saw that clothelines full with the washed cloths
Just found out that Fia managed to wash them all during the day
Very well done, Fia

Day three:
I decided to wake up at 6am
Plan to cook one type of food only
Oriental Seafood Soup - that's what I call it-
A pan of boiled water
chopped garlic
shrimps, ikan kakap fillet and organic tofu
added a tablespoon of fish oil and salt sauce and pepper
Taste it..I think its oriental enough
that's for lunch
I'll balance the nutrition with more vegetables later

Well my third day without Yuni Sara is almost finish today
Realising that my house-duty was not that heavy as I imagined before
Kids are grown up, are they?
I think I now need to teach them about: consistency
So I can consistency have spare time in these times
to enjoy my Idul Fitri break too
well...I'm growing old, you know,
I think that is the fair reason to do that :-)

Saturday, March 27, 2010

Kids' works at the weekend

This is the picture of me at Fia's eyes:



I think she pictures me well: glasses, book, iPod, bed, hairspray, lipstick and face-powder.

My future chef in action:
Menu for lunch today: DONBURA

Preparation time:










Ready...


So yummmyyyyyy....