Showing posts with label Perkembangan anak. Show all posts
Showing posts with label Perkembangan anak. Show all posts

Wednesday, April 20, 2011

Selasa 19 April 2011

Hari ini ulang tahun Fia yang ke sebelas. Fia, my Cantiqua , sudah memasuki usia remajanya. Sengaja saya cuti karena ingin menghabiskan waktu istimewa ini bersamanya. Ada rencana ladies' day out, namun karena mobil sedang tidak di rumah pagi dan siang ini, maka acara itupun batal.

Monopoli di pagi hari
Bagun pagi-pagi dan masih belum mandi, - setelah saya dan Yosua memberi ucapan selamat ulang tahun, Fia mengajak bermain monopoli bersama. Semalam, kami berdua menghabiskan waktu sebelum tidur untuk bermain monopoli. Menarik juga main monopoli ini, kita belajar mengatur uang, berinvestasi, meminjam uang, berhitung-hitung uang, menerima dan membayar uang sewa. Latihan kegiatan ekonomi yang baik untuk anak-anak [ehemm ... untuk saya juga :D]. Seru juga membayangkan kalau benar-benar kejadian saya mempunyai 14 rumah, 1 hotel dan 2 bandara. Wuahh...serasa orang kaya yang punya banyak uang. Pagi hari ini kami lanjutkan lagi bermain bersama Yosua.



Mie goreng ulang tahun
Konon, kata orang tua, ada baiknya kalau merayakan ulang tahun, ada sajian mie di salah satu hidangan kita. Hal ini sebagai ungkapan simbolik agar yang merayakan ulang tahun akan panjang umur, seperti panjangnya mie itu.

Maka, saya buatkan mie goreng spesial buat ulang tahun Fia hari ini. Lebih ke alasan praktis juga sebetulnya, lebih cepat proses persiapan dan memasaknya dibandingkan dengan membuat kue ulang tahun. Nah, setelah diberi penjelasan singkat tentang makna masakan mie di hari ulang tahun, Fia pun menikmati mie goreng ulang tahunnya:



Fia Sang Hair Stylist
Tidak bisa melihat saya menganggur, Fia mengambil sisir dan menjadikan rambut saya model untuk dikutak katik. Jadi ingat oma Wilma, yang dulu punya salon di depan rumah waktu kami tinggal di Kampung Ambon. Hmmm....jangan-jangan bakatnya sampai ke Fia kali ya? Well...saya pasrah saja, meski beberapa kali mata saya kecolok sisir rambut. Duh...

Ini lebih ke penampakan ya..hiiiiii


Hmmm...jadi apa rambut saya?


OH MY GOD!


Much better :)


Monopoli lagi...
Selesai berkreasi dengan rambut, ide main monopoli muncul lagi. Cuma kali ini kami bermainnya sambil nonton televisi. Jadi, kurang seru ah, kurang konsentrasi. Ya sudah, kami selingi sekalian dengan foto-foto:





Dining out
Di hari yang sama, keponakan saya, Samuela juga merayakan ulang tahunnya yang ke 14 tahun. Jadi, rencananya kami akan merayakannya bersama dengan makan malam di luar.

Ini dia, birthday girls:




....and their proud mums :)


Enjoying the nite together
Setelah pesanan makanan dan minuman kami tiba, saya menaikkan doa syukur buat Fia dan Samuela, buat para orang tuanya, serta memohon berkat buat makanan dan minuman kami. Kami pun menikmati makanan kami, sambil menikmati suasana malam saung diatas danau yang banyak ikan-ikannya.



Puas makan dan minum, anak-anak berlarian menuju tempat bermain. Perosotan ukuran besar, lumayan untuk mengakomodasi energi bermain mereka hingga berkeringat. Waktu semakin larut, sedikit wejangan dan nasihat buat Samuela dan Fia yang tambah usia menutup kegiatan di hari istimewa ini.

Selamat ulang tahun Fia
Selamat ulang tahun Samuela
Doa kami senantiasa menyertai kalian dimanapun dan apapun yang kalian kerjakan...

Love you so muchhhh :)

Thursday, March 10, 2011

Sudah cukupkah perhatian anda untuk anak-anak anda?

Mama dan papa tidak punya perhatian padaku....
...aku justru dapat perhatian dari teman-temanku dan dari mbak
Aku merasa tidak disayang, kenapa selalu adik yang lebih diperhatikan?
Aku lebih sering dimarahi....


Pernah dapat complains seperti diatas dari anak kita? Saya pernah, kemarin malam, dan pernyataan - pernyataan itu membuat saya kaget dan tidak percaya.
Perasaan semua baik-baik saja selama ini. Di tengah kesibukan saya bekerja dan berorganisasi, RASANYA, saya masih bisa mengikuti dan memantau anak-anak di rumah dan di sekolah. Si mbak di rumah juga rajin saya telpon untuk menanyakan apakah anak-anak makan, makanan yang dimasak sesuai dengan diskusi pagi hari dengannya.

Sepulang kantor, saya tanya bagaimana kegiatan sekolah hari itu. Apakah ada kendala saat belajar di sekolah? Apa yang mereka lakukan saat menunggu di satu sama lain di mobil jemputan, bagaimana kegiatan ekskulnya. Pertanyaan-pertanyaan macam itulah.

Memang sih, tidak sering saya menghabiskan waktu malam hari dengan menemaninya membuat pe er atau menyiapkan agenda sekolah untuk keesokan harinya. Paling, kalau ada kesulitan baru saya turun tangan membantu. Atau kalau ada prakarya yang harus mereka kerjakan, saya usahakan membantu. Dari kantor, sering saya telpon, apakah ada tugas-tugas dari sekolah yang perlu dibeli seperti kertas bufalo, lem, tugas gambar. Jadi bisa saya siapkan sebelum saya tiba di rumah.
Teryata masih kurang bow...

Hal-hal diatas belum CUKUP.

Saya sempat mencoba self-defense saat mendengar complains diatas.

Lah..kemarin waktu cerita-cerita tentang teman-temanmu itu apa? tanyaku balik

Sehari sebelumnya, malam hari saat persiapan agenda selesai, saya menjadi ember mendengar keluh kesahnya tentang pertemanannya. Dan memang, kelihatan emosinya sangat terlibat saat itu.

Iya baru sekali itu, mama...timpalnya lagi..
aku mau lebih sering...

Hmmm....lampu alarm merah sedang berbunyi, peringatan buat saya.
Pendampingan, menjadi teman, dan selalu ada waktu khusus buat bersamanya.

Eng..ing...eng..saatnya kembali mereview kesibukan-kesibukan dan menetapkan prioritas nih.

Ternyata, anak perempuanku sudah bertambah besar sekarang.
Kelas 5 SD.
Sudah pandai mengungkapkan keinginannya dengan tegas dan lugas. Atau...saya yang terlambat menangkap pesan protesnya dari dulu ya?

Uppss....

Tuesday, March 10, 2009

Percaya aja...

Kejadian jatuh dari sepeda yang menyebabkan Fia luka dan berdarah, membawa trauma sendiri buat saya, ibunya. Sepeda baru Fia benar-benar membuat saya jantungan. Pertama karena Fia sangat terobsesi dengan waktu bermainnya, kedua, kreatifitas Fia dalam mengendarai sepeda yang saya tidak pernah bayangkan sebelumnya. Sebetulnya, Fia trampil mengendarai sepedanya namun pada saat yang sama ia belum menguasai benar sepeda barunya ini. Alhasil, ada saja cerita sore hari sesudah ia bermain sepeda. Lutunya luka dan baru - baru ini hingga berdarah-darah. Lemas lah saya ibunya. Emosi saya ingin sekali membuang sepeda itu. Tapi saya pikir, masalahnya tidak akan selesai sampai di situ.
Setelah beberapa hari istirahat dan minum obat karena lukanya yang terakhir itu dan libur dari main sepeda, kemarin Fia minta supaya ia bisa diijinkan bermain lagi. Dengan tegas, saya katakan sebelum obatnya habis, tidak ada ijin untuk bermain sepeda. Fia merengek dan berusaha meyakinkan saya kalau lukanya sudah sembuh.

Akhirnya, Fia saya ajak bicara. [Belakangan saya rasa saya telah mengajukan pertanyaan yang terlalu tinggi buatnya]. Saya katakan, apa yang membuat saya bisa merasa aman dan tidak takut untuk mengijinkan dia bermain sepeda lagi. Saya beri dia waktu untuk menjawab pertanyaan saya. Selang beberapa jam, Fia datang menghampiri saya, dan berkata:
" Ma, mama percaya aja. Fia kan anak mama, Fia nga mungkin macem-macem.." dengan gaya centilnya.
Saya kaget. Kemudian berusaha memaknai kata, Mama percaya aja. Pemikiran saya, itu tidak menjawab concern saya pada keselamatannya mengendarai sepeda. Tapi di sisi lain, saya berpikir, apa yang bisa dibuatnya untuk menjamin saya? Percaya aja....

Thursday, November 20, 2008

Chicken pox 3!!!

jumat 14 november 08.malam
secara fisik, Fia sudah tidak mengeluhkan apa-apa lagi.
Nampak titik-itik hitam di beberapa spot tubuhnya yang mulai mengering. Kami pikir, inilah saatnya ke dokter untuk menanyakan apakah Fia sudah bisa kembali ke sekolah 9sekalian minta surat keterangan dokter bahwa Fia memang sakit cacar air. Kesan pertama dokter anak yang kami kunjungi adalah Fia belum sembuh benar. Inilah saatnya si virus varisela itu mencari korban barunya. Kalaupun dipaksakan masuk, akan menular ke teman-temannya yang lain. Jadi dokter menganjurkan untuk istirahat di rumah hingga hari senin dengan perkiraan sisa-sisa cacarnya sudah mengering. Setelah memberikan surat keterangan istirahat di rumah, dokter memberikan resep untuk Fia. Tahu apa yang diresepkan dokter padanya? krim Acyclovir 5% namanya Clinovir, Pil Clinovir (yang juga mengandung acyclovir namun untuk konsumsi oral). Dokter menyebutnya obat anti virus, sirup vitamin yang dikonsumsi sesudah sakit, dan racikan kapsul antibiotik. Total semua 300 ribuan rupiah. Ternyata apa yang sudah kami berikan beberapa waktu lalu Zovirax (acyclovir oral) dan krim Acyclovir 5% yang generiknya sudha benar. Hanya takaran saja, waktu itu seharusnya dikonsumsi sehari tiga kali. Well...saya tidak menyesal dengan keputusan menjaga dan merawat Fia dirumah dalam masa-masa penyembuhan tanpa membawanya ke dokter at the first stage. Karena treatment yang kami berikan ternyata tidak meleset jauh dari obat yang dokter berikan padanya. Untuk Zovirax lihat: http://www.drugs.com/zovirax.html.

Wednesday, November 12, 2008

Chicken pox 2!!

senin sore
pulang dari sekolah, mendapati secarik kertas di atas tempat tidur di kamar.

ooohhh...such a sweet thing...
tulisan itu menghapus semua keletihan
dan terkuaklah rasa haru dari hati yang paling dalam...

terima kasih, Fia....
ini sangat berarti...

Sunday, November 9, 2008

Chicken pox!!!

jumat pagi
'ma aku rasa badanku ngga enak. perutku sakit tapi ngga seperti biasanyakata fia
coba duduk tenang dan trus makan dulu
Keluhan ini biasa terdengar dan biasanya akan selesai masalahnya di toilet.
Beberapa saat setelah makan, ternyata tidak ada perubahan apa-apa.
Ibu, di perut Fia ada beberapa tonjolan kecil...kata mba Yuni.
Wah.....Fia kena cacar air nih...

Karena pagi itu ada ulangan perbaikan matematikan, Fia tetap pergi sekolah.
Setelah selesai mengikuti ulangan perbaikan, Fia pulang.
Sebelumnya Ibu Wali Kelas memberitahu kalau minggu depan sebetulnya adalah minggu yang padat. Akan ada dua ulangan formatif (atau PST, saya lupa) Sains dan IPS.
Kalau bisa, Fia datang hanya untuk ulangannya saja, bu katanya.
Tapi, Fia kan sakit.
Ah ... tak apa. Dari pada ketinggalan pelajaran? imbuhnya lagi.
Saya tidak bisa jawab apa-apa.

Jujur saja, sebetulnya saya gugup.
Badannya tidak panas. Tapi tidak tahu apa tindakan yang tepat.

jumat sore.
Harusnya sore ini ke dokter. Tapi hujan keras.
Setelah melakukan browsing di internet, kami sepakat untuk tidak membawanya ke dokter hari ini.
Saran dari nurse sekolah, kami perhatikan:
- minum air yang banyak
- mandi dengan tambahan cairan PK
- olesi lotion anti gatal
- kalau panas, berikan parasetamol
'Sedapat mungkin istirahat. Kalau si anak pergi ke sekolah, selain kasihan anaknya karena badannya tidak sehat, juga kemungkinan terjadinya penularan bagi teman-nya yang lain' demikian saran tambahan dari nurse.

Saya teringat ucapan Ibu Wali Kelas yang mengatakan di salah satu kelas, ada 13 anak tidak masuk sekolah karena cacar air.

sabtu/minggu
Lama kelamaan, lesi-nya mulai bermunculan. Di punggung, di perut, di dada, di kepala, bahkan di muka, telinga dan bibir bahkan MULUT!!Kasihan Fia.
Akhirnya kami menemukan obat oral untuk mengurangi rasa gatal itu. Zovirax. Dan krem khusus untuk lesi ini namanya:Acyclovir 5%. Menurut apotekernya, krem ini khusus untuk cacar air. Sedangkan calamin untuk penghilang gatal saja. Bahkan ia menyarankan untuk di muka, bisa digunakan parutan jagung manis kemudian di oleskan di muka, agar tidak tertinggal bekas lesi-nya.

Orang tua hanya perlu bersabar menghadapi kerewelan anak saat ia rasa gatal tapi tidak boleh menyentuh apalagi menggaruk tubuhnya. Bisa dibayangkan bukan?

So, jalan keluarnya adalah saat terasa gatal, Fia hanya perlu bilang di mana dan saya akan ambil tisu dan menggaruknya secara perlahan DISEKITAR lesinya.

Melihat kondisi Fia yang memang tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya, membuat saya berpikir, bagaimana ia dapat belajar bahkan mengikuti tes sekolahnya ya?

senin
Hari pertama minggu baru. Kembali bekerja lagi. To do list untuk mba Ina dan mba Yuni untuk lebih ekstra menjaga Fia.
Pagi ini hanya saya dan Yosua yang keluar untuk beraktifitas.
Oya...sebetulnya kami juga sedang menghitung waktu...kapan giliran Yosua.

Dihindari atau justru dibiarkan mengalami penyakit ini sebetulnya juga pilihan orang tua bagi anak-anaknya.

Informasi tentang cacar air (chicken pox):
http://kidshealth.org/parent/infections/skin/chicken_pox.html
http://www.sehatgroup.web.id/guidelines/isiGuide.asp?guideID=9

Wednesday, June 4, 2008

Belajar dengan metode Mind Mapping

Masa ulangan umum baru saja berlalu. Tahun ini, merupakan tahun pertama kami mendampingi Fia mempersiapkan dirinya untuk mengikuti ulangan umum pertamanya. Kemarin, hasil ulangan umumnya dibagikan. Kami cukup puas dengan hasil yang diperoleh Fia.

Ada satu hal yang menarik dari proses ulangan umum Fia yang pertama ini yang bisa ditarik pelajaran darinya, yaitu belajar dengan menggunakan metode mind mapping. Metode ini ditemukan dan dikembangkan oleh Tony Buzan untuk mempermudah memahami dan mengingat pelajaran. Metode inilah yang ingin kami terapkan untuk Fia dalam mempersiapkan dirinya/

Awalnya, usaha ini kami terapkan saat Fia menghadapi ulangan harian-nya. Di buku belajarnya, Fia kami dampingi untuk mulai memahami topik pembelajarannya dengan menggunakan gambar. Saat itu, kami sedang menolongnya belajar Sains/IPA. Ada satu bab yang harus dipelajarinya. Berikut langkah yang kami lalui bersama:
- menyiapkan buku kosong dan spidol
- menyiapkan buku teks atau bahan pelajaran yang akan dipelajari
- mengajak Fia menentukan topi utama dari pelajaran tersebut (diambil dari judul utama). Pertama-tama tentunya dijelaskan apa itu topik utama
- menggambar dan menulis topik utama di tengah kertas
- melihat terlebih dahulu sub-sub bagian yang akan dibahas dari bab tersebut lalu dibuatkan masing-masing garis penghubungnya
- mulai membaca tiap sub bagian untuk kemudian membuatkan garis penghubung yang menerangkan bagian itu
- setelah satu bab selesai kami baca dan kami gambar atau tuliskan penjelasannya, maka jadilah pelajaran Sains bab sekian yang terdiri dari beberapa halaman ke dalam satu halaman saja
- Fia dengan mudah mempelajari dan mengingat kembali pelajaran dalam mind map itu.

Ulangan umum Fia untuk Sains/IPA mendapat nilai 100 (satu-satunya angka tertinggi dibandingkan mata pelajaran lainnya). Dan, setelah saya ingat untuk persiapan sains, Fia telah mempersiapkan dirinya satu minggu sebelumnya dengan menerapkan metode mind mapping. Kami membuatnya dengan komputer dengan menentukan topik utamanya serta garis sub bagiannya untuk kemudian dilengkapi oleh Fia.

Malam sebelumnya, saya hanya membantunya belajar kembali dengan mengulang bahan pelajaran itu dengan menggunakan mind map yang dibuatnya seminggu sebelumnya. Tidak lebih dari 15 menit proses pengulangan itu.

Dengan hasil yang dicapainya, angka 100, telah membuktikan bahwa belajar dengan menggunakan metode mind mapping maka hasil yang dicapai oleh anak dalam hal pemahaman dan memori mencapai sempurna. Selain itu, proses ini tidak butuh waktu yang lama, sederhana, simpel, menjangkau semua bahan, dan membuat anak lebih santai, tidak stress saat menghadapi ulangan harian maupun ulangan umum.