jumat pagi
'ma aku rasa badanku ngga enak. perutku sakit tapi ngga seperti biasanyakata fia
coba duduk tenang dan trus makan dulu
Keluhan ini biasa terdengar dan biasanya akan selesai masalahnya di toilet.
Beberapa saat setelah makan, ternyata tidak ada perubahan apa-apa.
Ibu, di perut Fia ada beberapa tonjolan kecil...kata mba Yuni.
Wah.....Fia kena cacar air nih...
Karena pagi itu ada ulangan perbaikan matematikan, Fia tetap pergi sekolah.
Setelah selesai mengikuti ulangan perbaikan, Fia pulang.
Sebelumnya Ibu Wali Kelas memberitahu kalau minggu depan sebetulnya adalah minggu yang padat. Akan ada dua ulangan formatif (atau PST, saya lupa) Sains dan IPS.
Kalau bisa, Fia datang hanya untuk ulangannya saja, bu katanya.
Tapi, Fia kan sakit.
Ah ... tak apa. Dari pada ketinggalan pelajaran? imbuhnya lagi.
Saya tidak bisa jawab apa-apa.
Jujur saja, sebetulnya saya gugup.
Badannya tidak panas. Tapi tidak tahu apa tindakan yang tepat.
jumat sore.
Harusnya sore ini ke dokter. Tapi hujan keras.
Setelah melakukan browsing di internet, kami sepakat untuk tidak membawanya ke dokter hari ini.
Saran dari nurse sekolah, kami perhatikan:
- minum air yang banyak
- mandi dengan tambahan cairan PK
- olesi lotion anti gatal
- kalau panas, berikan parasetamol
'Sedapat mungkin istirahat. Kalau si anak pergi ke sekolah, selain kasihan anaknya karena badannya tidak sehat, juga kemungkinan terjadinya penularan bagi teman-nya yang lain' demikian saran tambahan dari nurse.
Saya teringat ucapan Ibu Wali Kelas yang mengatakan di salah satu kelas, ada 13 anak tidak masuk sekolah karena cacar air.
sabtu/minggu
Lama kelamaan, lesi-nya mulai bermunculan. Di punggung, di perut, di dada, di kepala, bahkan di muka, telinga dan bibir bahkan MULUT!!Kasihan Fia.
Akhirnya kami menemukan obat oral untuk mengurangi rasa gatal itu. Zovirax. Dan krem khusus untuk lesi ini namanya:Acyclovir 5%. Menurut apotekernya, krem ini khusus untuk cacar air. Sedangkan calamin untuk penghilang gatal saja. Bahkan ia menyarankan untuk di muka, bisa digunakan parutan jagung manis kemudian di oleskan di muka, agar tidak tertinggal bekas lesi-nya.
Orang tua hanya perlu bersabar menghadapi kerewelan anak saat ia rasa gatal tapi tidak boleh menyentuh apalagi menggaruk tubuhnya. Bisa dibayangkan bukan?
So, jalan keluarnya adalah saat terasa gatal, Fia hanya perlu bilang di mana dan saya akan ambil tisu dan menggaruknya secara perlahan DISEKITAR lesinya.
Melihat kondisi Fia yang memang tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya, membuat saya berpikir, bagaimana ia dapat belajar bahkan mengikuti tes sekolahnya ya?
senin
Hari pertama minggu baru. Kembali bekerja lagi. To do list untuk mba Ina dan mba Yuni untuk lebih ekstra menjaga Fia.
Pagi ini hanya saya dan Yosua yang keluar untuk beraktifitas.
Oya...sebetulnya kami juga sedang menghitung waktu...kapan giliran Yosua.
Dihindari atau justru dibiarkan mengalami penyakit ini sebetulnya juga pilihan orang tua bagi anak-anaknya.
Informasi tentang cacar air (chicken pox):
http://kidshealth.org/parent/infections/skin/chicken_pox.html
http://www.sehatgroup.web.id/guidelines/isiGuide.asp?guideID=9
No comments:
Post a Comment