17 November 2011
Dear Fia,
Saat mama menuliskan surat cinta ini, mama sebetulnya sudah mengantuk. Saat ini pukul 12 kurang 15 malam, sedangkan pagi-pagi pukul setengah 4, mama sudah harus bangun untuk siap-siap pergi ke Bandung memberikan 'ceramah' pada mahasiswa baru di sana. Mama sebetulnya berharap Fia kasih tahu mama jauh-jauh hari kalau mama perlu buat surat cinta ini untuk keperluan ret-ret Fia nanti.
Tapi, tak apa. Mama senang kalau mama harus membuat surat kasih ini buat Fia. Ini kesempatan buat mama untuk mengenang kembali masa-masa indah saat Fia hadir pertama-tama dalam kehidupan papa dan mama.
Sebelum mama tahu Fia sudah ada di perut mama, mama sempat berucap janji kalau mama dan papa punya anak, kami mau menamainya Theofani. Nama ini muncul saat papa mama ikut pembinaan pelayan teruna di gereja dan Pendeta Hadi sedang menjelaskan tentang bangsa Israel. Theofani adalah perjumpaan bangsa Israel dengan Tuhan Allah. Selain karena mama suka nama itu, mama berharap kelak Fia punya waktu selalu berhadapan dengan Allah. Baik itu memuji Dia, bersyukur padaNya, bercakap-cakap denganNya dalam doa, yang intinya adalah kedekatan dengan Dia. Ternyata, mama baru tahu beberapa minggu kemudian kalau ternyata Fia sudah ada di perut mama saat itu.
Dear Fia,
Memiliki Fia dalam kehidupan mama dan papa adalah suatu anugrah dah hadiah yang PALING indah yang pernah mama terima seumur hidup mama. Mempunyai kesempatan untuk melahirkan Fia, menyusui, memandikan, memberi makan, merawat, menjaga dalam kesakitan, dan keinginan untuk memberi yang terbaik selalu buat Fia adalah keinginan besar mama papa. Itu sebabnya, waktu mama marah sama Fia dulu, mama selalu bilang:
"Ingat Fia, meskipun mama marah, bukan berarti mama tidak sayang Fia. Mama selalu sayang Fia meskipun mama marah.". Semoga Fia masih ingat kata-kata mama waktu itu ya.
Cantikua, sekarang dirimu sudah remaja. Sudah punya kemauan, pendapat, keinginan dan cita-cita sendiri. Mama ingin sekali menyaksikan pertumbuhan Fia hingga dewasa nanti, punya pacar, sekolah yang tinggi, pekerjaan yang baik dan membina keluarga yang takut akan Tuhan. Hihihihi mama rada ngaco ya bicara punya pacar? Tapi Fia harus tahu kalau kami berdoa supaya Tuhan memberikan teman hidup yang seiman dan sepadan buat Fia. Ehem...cerita cerita mama ya kalau Fia suka seseorang cie..cieeeee :)
Buat mama, Fia harus rajin belajar untuk masa depan Fia. Mama papa bekerja sekuat tenaga untuk mendukung kemajuan Fia.
Maafkan mama ya Fi, kalau mungkin mama terlalu sibuk kerja dan kuliah serta beraktifitas di APISI. Fia harus ingatkan mama ya, kalau mama kurang memberi perhatian buat Fia.
Theofani Filia Latuputty,
mama loves you so mucch!!!
Jadilah besar, tumbuh dan kalahkan dunia. Jangan pernah mengandalkan manusia, tapi andalkan Tuhan Yesus, dalam setiap aspek hidupmu.
Sudah ya...semoga ret-retmu bawa banyak berkat... see you soon at home.
MUM *heart* U MUCH muah muah muah
--mama--
The two of Us