Suatu hari saat masih sakit di rumah,terpaksa saya harus masak. Mba Ina sakit gigi.So, waktunya turun ke dapur, siap atau tidak! Sehat atau sakit!
Langkah selanjutnya adalah melihat bahan-bahan yang ada di kulkas, dan think..think..masak apa ya?
Ternyata ada: wortel, kentang, tempe, ayam, buncis, daun bawang dan sledri,keju, susu putih. Skarang check bumbu-bumbu: bawang merah, bawang putih, lada...
Rasanya, dengan bahan-bahan ini bisa buat sup, orek tempe dan ayam [diapain ya?]
Bahan yang masih diperlukan adalah bumbu dapur..okey..bisa dibeli di tukang sayur.
Persiapan dimulai. Ini dia persiapan bahan-bahannya:
Bahan sop...
Cara membuatnya:
1. Satu potong daging ayam atau ceker ayam direbus bersama satu panci sup dengan daun seledri dan daun bawang yang diikat jadi satu.
2. Setelah kaldu keluar dan air sudah mendidih, masukan wortel dan kentang (bisa juga divariasikan dengan jagung dan telur puyuh)
3. Bawang bombay (karena tidak ada diganti bawang putih) yang sudah dipotong2, di goreng dengan mentega hingga harum
4. Masukkan dalam panci
5. Tuangi susu dan keju
6. Aduk hingga rata, kemudian masukan pala, lada putih, garam dan kaldu blok secukupnya
Bahan tempe orek...
Cara membuatnya:
1. Tuangi minyak goreng secukupnya, dan goreng tempe yang sudah dipotong-potong
2 Setelah sudah matang dan kering, angkat dan tiriskan
3. Sisa minyak gunakan untuk memasak bumbu-bumbnnya: masukan bawang merah dan bawang putih, laos, daun salam setelah wangi, tuangi kecap manis
4. Setelah tercampur semua, masukan tempe (bisa juga dengan kacang tanah atau teri nasi yang sudah digoreng)
5. Aduk hingga rata
Ini hasilnya: kering, renyah dan manis
Untuk ayam... akhirnya saya memutuskan untuk membuat Ayam Goreng Mentega. Bahannya mudah, hanya bawang putih dan merica yang dihaluskan terus di goreng dengan mentega. Oya biasanya ayam yang sudah dibersihkan, saya baluri dengan bawang putih yang sudah dihaluskan selama satu jam. Supaya lebih terasa bumbunya. Sayangnya, saya menuangkan kecap terlalu banyak. Manis sekali. Selain itu...hiii...ayam ku jadi hitam!!! Well..ayam goreng kecap saya tidak sukses. Mungkin ayam dari kulkas ini masih beku bagian dalamnya karena kelamaan di freezer, jadi saat digoreng, duh...minyaknya loncat sana-loncat sini. Eh, masih juga dalemnya agak kurang mateng..ah...ayam gatot-ku! alias ayam gagal total-ku!...
Oya pekerjaan lebih ringan karena saya punya asisten pribadi yang katanya kalau besar mau jadi Chef! Masak jadi menyenangkan [meskipun Yosua harus bersembunyi di bawah meja makan saat saya menggoreng ayamnya hi..hi..hi..letupan minyak panasnya tu lohh!!]
Ini dia, Chef Yosua:
Note:
Kira-kira bahan-bahan di atas bisa diolah jadi menu apa lagi ya?
Saturday, December 6, 2008
Thursday, November 20, 2008
Chicken pox 4!!!
selasa 18 november 08. 9.20 pagi
Sebuah pesan masuk ke hape saya.
Isinya kurang lebih mengatakan bahwa Fia belum sembuh karena sisa cacarnya belum kering semua. Masih harus dirumah hingga titik-titik hitamnya mengelupas. Untunglah supir masih di sekolah jadi bisa sekalian menjemputnya segera. Kasihan Fia, belakangan saya baru tahu kalau ia tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran di kelas bersama teman-temannya. Ketika saya balas pesan itu, kapan Fia bisa sekolah, jawabannya adalah saat semua bekas-bekas cacarnya sudah mengering. Pengirim pesannya itu adalah Wali Kelas Fia, yang anaknya juga terkena cacar air.
Sebuah pesan masuk ke hape saya.
Isinya kurang lebih mengatakan bahwa Fia belum sembuh karena sisa cacarnya belum kering semua. Masih harus dirumah hingga titik-titik hitamnya mengelupas. Untunglah supir masih di sekolah jadi bisa sekalian menjemputnya segera. Kasihan Fia, belakangan saya baru tahu kalau ia tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran di kelas bersama teman-temannya. Ketika saya balas pesan itu, kapan Fia bisa sekolah, jawabannya adalah saat semua bekas-bekas cacarnya sudah mengering. Pengirim pesannya itu adalah Wali Kelas Fia, yang anaknya juga terkena cacar air.
Chicken pox 3!!!
jumat 14 november 08.malam
secara fisik, Fia sudah tidak mengeluhkan apa-apa lagi.
Nampak titik-itik hitam di beberapa spot tubuhnya yang mulai mengering. Kami pikir, inilah saatnya ke dokter untuk menanyakan apakah Fia sudah bisa kembali ke sekolah 9sekalian minta surat keterangan dokter bahwa Fia memang sakit cacar air. Kesan pertama dokter anak yang kami kunjungi adalah Fia belum sembuh benar. Inilah saatnya si virus varisela itu mencari korban barunya. Kalaupun dipaksakan masuk, akan menular ke teman-temannya yang lain. Jadi dokter menganjurkan untuk istirahat di rumah hingga hari senin dengan perkiraan sisa-sisa cacarnya sudah mengering. Setelah memberikan surat keterangan istirahat di rumah, dokter memberikan resep untuk Fia. Tahu apa yang diresepkan dokter padanya? krim Acyclovir 5% namanya Clinovir, Pil Clinovir (yang juga mengandung acyclovir namun untuk konsumsi oral). Dokter menyebutnya obat anti virus, sirup vitamin yang dikonsumsi sesudah sakit, dan racikan kapsul antibiotik. Total semua 300 ribuan rupiah. Ternyata apa yang sudah kami berikan beberapa waktu lalu Zovirax (acyclovir oral) dan krim Acyclovir 5% yang generiknya sudha benar. Hanya takaran saja, waktu itu seharusnya dikonsumsi sehari tiga kali. Well...saya tidak menyesal dengan keputusan menjaga dan merawat Fia dirumah dalam masa-masa penyembuhan tanpa membawanya ke dokter at the first stage. Karena treatment yang kami berikan ternyata tidak meleset jauh dari obat yang dokter berikan padanya. Untuk Zovirax lihat: http://www.drugs.com/zovirax.html.
secara fisik, Fia sudah tidak mengeluhkan apa-apa lagi.
Nampak titik-itik hitam di beberapa spot tubuhnya yang mulai mengering. Kami pikir, inilah saatnya ke dokter untuk menanyakan apakah Fia sudah bisa kembali ke sekolah 9sekalian minta surat keterangan dokter bahwa Fia memang sakit cacar air. Kesan pertama dokter anak yang kami kunjungi adalah Fia belum sembuh benar. Inilah saatnya si virus varisela itu mencari korban barunya. Kalaupun dipaksakan masuk, akan menular ke teman-temannya yang lain. Jadi dokter menganjurkan untuk istirahat di rumah hingga hari senin dengan perkiraan sisa-sisa cacarnya sudah mengering. Setelah memberikan surat keterangan istirahat di rumah, dokter memberikan resep untuk Fia. Tahu apa yang diresepkan dokter padanya? krim Acyclovir 5% namanya Clinovir, Pil Clinovir (yang juga mengandung acyclovir namun untuk konsumsi oral). Dokter menyebutnya obat anti virus, sirup vitamin yang dikonsumsi sesudah sakit, dan racikan kapsul antibiotik. Total semua 300 ribuan rupiah. Ternyata apa yang sudah kami berikan beberapa waktu lalu Zovirax (acyclovir oral) dan krim Acyclovir 5% yang generiknya sudha benar. Hanya takaran saja, waktu itu seharusnya dikonsumsi sehari tiga kali. Well...saya tidak menyesal dengan keputusan menjaga dan merawat Fia dirumah dalam masa-masa penyembuhan tanpa membawanya ke dokter at the first stage. Karena treatment yang kami berikan ternyata tidak meleset jauh dari obat yang dokter berikan padanya. Untuk Zovirax lihat: http://www.drugs.com/zovirax.html.
Wednesday, November 12, 2008
Chicken pox 2!!
Sunday, November 9, 2008
Chicken pox!!!
jumat pagi
'ma aku rasa badanku ngga enak. perutku sakit tapi ngga seperti biasanyakata fia
coba duduk tenang dan trus makan dulu
Keluhan ini biasa terdengar dan biasanya akan selesai masalahnya di toilet.
Beberapa saat setelah makan, ternyata tidak ada perubahan apa-apa.
Ibu, di perut Fia ada beberapa tonjolan kecil...kata mba Yuni.
Wah.....Fia kena cacar air nih...
Karena pagi itu ada ulangan perbaikan matematikan, Fia tetap pergi sekolah.
Setelah selesai mengikuti ulangan perbaikan, Fia pulang.
Sebelumnya Ibu Wali Kelas memberitahu kalau minggu depan sebetulnya adalah minggu yang padat. Akan ada dua ulangan formatif (atau PST, saya lupa) Sains dan IPS.
Kalau bisa, Fia datang hanya untuk ulangannya saja, bu katanya.
Tapi, Fia kan sakit.
Ah ... tak apa. Dari pada ketinggalan pelajaran? imbuhnya lagi.
Saya tidak bisa jawab apa-apa.
Jujur saja, sebetulnya saya gugup.
Badannya tidak panas. Tapi tidak tahu apa tindakan yang tepat.
jumat sore.
Harusnya sore ini ke dokter. Tapi hujan keras.
Setelah melakukan browsing di internet, kami sepakat untuk tidak membawanya ke dokter hari ini.
Saran dari nurse sekolah, kami perhatikan:
- minum air yang banyak
- mandi dengan tambahan cairan PK
- olesi lotion anti gatal
- kalau panas, berikan parasetamol
'Sedapat mungkin istirahat. Kalau si anak pergi ke sekolah, selain kasihan anaknya karena badannya tidak sehat, juga kemungkinan terjadinya penularan bagi teman-nya yang lain' demikian saran tambahan dari nurse.
Saya teringat ucapan Ibu Wali Kelas yang mengatakan di salah satu kelas, ada 13 anak tidak masuk sekolah karena cacar air.
sabtu/minggu
Lama kelamaan, lesi-nya mulai bermunculan. Di punggung, di perut, di dada, di kepala, bahkan di muka, telinga dan bibir bahkan MULUT!!Kasihan Fia.
Akhirnya kami menemukan obat oral untuk mengurangi rasa gatal itu. Zovirax. Dan krem khusus untuk lesi ini namanya:Acyclovir 5%. Menurut apotekernya, krem ini khusus untuk cacar air. Sedangkan calamin untuk penghilang gatal saja. Bahkan ia menyarankan untuk di muka, bisa digunakan parutan jagung manis kemudian di oleskan di muka, agar tidak tertinggal bekas lesi-nya.
Orang tua hanya perlu bersabar menghadapi kerewelan anak saat ia rasa gatal tapi tidak boleh menyentuh apalagi menggaruk tubuhnya. Bisa dibayangkan bukan?
So, jalan keluarnya adalah saat terasa gatal, Fia hanya perlu bilang di mana dan saya akan ambil tisu dan menggaruknya secara perlahan DISEKITAR lesinya.
Melihat kondisi Fia yang memang tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya, membuat saya berpikir, bagaimana ia dapat belajar bahkan mengikuti tes sekolahnya ya?
senin
Hari pertama minggu baru. Kembali bekerja lagi. To do list untuk mba Ina dan mba Yuni untuk lebih ekstra menjaga Fia.
Pagi ini hanya saya dan Yosua yang keluar untuk beraktifitas.
Oya...sebetulnya kami juga sedang menghitung waktu...kapan giliran Yosua.
Dihindari atau justru dibiarkan mengalami penyakit ini sebetulnya juga pilihan orang tua bagi anak-anaknya.
Informasi tentang cacar air (chicken pox):
http://kidshealth.org/parent/infections/skin/chicken_pox.html
http://www.sehatgroup.web.id/guidelines/isiGuide.asp?guideID=9
'ma aku rasa badanku ngga enak. perutku sakit tapi ngga seperti biasanyakata fia
coba duduk tenang dan trus makan dulu
Keluhan ini biasa terdengar dan biasanya akan selesai masalahnya di toilet.
Beberapa saat setelah makan, ternyata tidak ada perubahan apa-apa.
Ibu, di perut Fia ada beberapa tonjolan kecil...kata mba Yuni.
Wah.....Fia kena cacar air nih...
Karena pagi itu ada ulangan perbaikan matematikan, Fia tetap pergi sekolah.
Setelah selesai mengikuti ulangan perbaikan, Fia pulang.
Sebelumnya Ibu Wali Kelas memberitahu kalau minggu depan sebetulnya adalah minggu yang padat. Akan ada dua ulangan formatif (atau PST, saya lupa) Sains dan IPS.
Kalau bisa, Fia datang hanya untuk ulangannya saja, bu katanya.
Tapi, Fia kan sakit.
Ah ... tak apa. Dari pada ketinggalan pelajaran? imbuhnya lagi.
Saya tidak bisa jawab apa-apa.
Jujur saja, sebetulnya saya gugup.
Badannya tidak panas. Tapi tidak tahu apa tindakan yang tepat.
jumat sore.
Harusnya sore ini ke dokter. Tapi hujan keras.
Setelah melakukan browsing di internet, kami sepakat untuk tidak membawanya ke dokter hari ini.
Saran dari nurse sekolah, kami perhatikan:
- minum air yang banyak
- mandi dengan tambahan cairan PK
- olesi lotion anti gatal
- kalau panas, berikan parasetamol
'Sedapat mungkin istirahat. Kalau si anak pergi ke sekolah, selain kasihan anaknya karena badannya tidak sehat, juga kemungkinan terjadinya penularan bagi teman-nya yang lain' demikian saran tambahan dari nurse.
Saya teringat ucapan Ibu Wali Kelas yang mengatakan di salah satu kelas, ada 13 anak tidak masuk sekolah karena cacar air.
sabtu/minggu
Lama kelamaan, lesi-nya mulai bermunculan. Di punggung, di perut, di dada, di kepala, bahkan di muka, telinga dan bibir bahkan MULUT!!Kasihan Fia.
Akhirnya kami menemukan obat oral untuk mengurangi rasa gatal itu. Zovirax. Dan krem khusus untuk lesi ini namanya:Acyclovir 5%. Menurut apotekernya, krem ini khusus untuk cacar air. Sedangkan calamin untuk penghilang gatal saja. Bahkan ia menyarankan untuk di muka, bisa digunakan parutan jagung manis kemudian di oleskan di muka, agar tidak tertinggal bekas lesi-nya.
Orang tua hanya perlu bersabar menghadapi kerewelan anak saat ia rasa gatal tapi tidak boleh menyentuh apalagi menggaruk tubuhnya. Bisa dibayangkan bukan?
So, jalan keluarnya adalah saat terasa gatal, Fia hanya perlu bilang di mana dan saya akan ambil tisu dan menggaruknya secara perlahan DISEKITAR lesinya.
Melihat kondisi Fia yang memang tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya, membuat saya berpikir, bagaimana ia dapat belajar bahkan mengikuti tes sekolahnya ya?
senin
Hari pertama minggu baru. Kembali bekerja lagi. To do list untuk mba Ina dan mba Yuni untuk lebih ekstra menjaga Fia.
Pagi ini hanya saya dan Yosua yang keluar untuk beraktifitas.
Oya...sebetulnya kami juga sedang menghitung waktu...kapan giliran Yosua.
Dihindari atau justru dibiarkan mengalami penyakit ini sebetulnya juga pilihan orang tua bagi anak-anaknya.
Informasi tentang cacar air (chicken pox):
http://kidshealth.org/parent/infections/skin/chicken_pox.html
http://www.sehatgroup.web.id/guidelines/isiGuide.asp?guideID=9
Wednesday, June 4, 2008
Belajar dengan metode Mind Mapping
Masa ulangan umum baru saja berlalu. Tahun ini, merupakan tahun pertama kami mendampingi Fia mempersiapkan dirinya untuk mengikuti ulangan umum pertamanya. Kemarin, hasil ulangan umumnya dibagikan. Kami cukup puas dengan hasil yang diperoleh Fia.
Ada satu hal yang menarik dari proses ulangan umum Fia yang pertama ini yang bisa ditarik pelajaran darinya, yaitu belajar dengan menggunakan metode mind mapping. Metode ini ditemukan dan dikembangkan oleh Tony Buzan untuk mempermudah memahami dan mengingat pelajaran. Metode inilah yang ingin kami terapkan untuk Fia dalam mempersiapkan dirinya/
Awalnya, usaha ini kami terapkan saat Fia menghadapi ulangan harian-nya. Di buku belajarnya, Fia kami dampingi untuk mulai memahami topik pembelajarannya dengan menggunakan gambar. Saat itu, kami sedang menolongnya belajar Sains/IPA. Ada satu bab yang harus dipelajarinya. Berikut langkah yang kami lalui bersama:
- menyiapkan buku kosong dan spidol
- menyiapkan buku teks atau bahan pelajaran yang akan dipelajari
- mengajak Fia menentukan topi utama dari pelajaran tersebut (diambil dari judul utama). Pertama-tama tentunya dijelaskan apa itu topik utama
- menggambar dan menulis topik utama di tengah kertas
- melihat terlebih dahulu sub-sub bagian yang akan dibahas dari bab tersebut lalu dibuatkan masing-masing garis penghubungnya
- mulai membaca tiap sub bagian untuk kemudian membuatkan garis penghubung yang menerangkan bagian itu
- setelah satu bab selesai kami baca dan kami gambar atau tuliskan penjelasannya, maka jadilah pelajaran Sains bab sekian yang terdiri dari beberapa halaman ke dalam satu halaman saja
- Fia dengan mudah mempelajari dan mengingat kembali pelajaran dalam mind map itu.
Ulangan umum Fia untuk Sains/IPA mendapat nilai 100 (satu-satunya angka tertinggi dibandingkan mata pelajaran lainnya). Dan, setelah saya ingat untuk persiapan sains, Fia telah mempersiapkan dirinya satu minggu sebelumnya dengan menerapkan metode mind mapping. Kami membuatnya dengan komputer dengan menentukan topik utamanya serta garis sub bagiannya untuk kemudian dilengkapi oleh Fia.
Malam sebelumnya, saya hanya membantunya belajar kembali dengan mengulang bahan pelajaran itu dengan menggunakan mind map yang dibuatnya seminggu sebelumnya. Tidak lebih dari 15 menit proses pengulangan itu.
Dengan hasil yang dicapainya, angka 100, telah membuktikan bahwa belajar dengan menggunakan metode mind mapping maka hasil yang dicapai oleh anak dalam hal pemahaman dan memori mencapai sempurna. Selain itu, proses ini tidak butuh waktu yang lama, sederhana, simpel, menjangkau semua bahan, dan membuat anak lebih santai, tidak stress saat menghadapi ulangan harian maupun ulangan umum.
Ada satu hal yang menarik dari proses ulangan umum Fia yang pertama ini yang bisa ditarik pelajaran darinya, yaitu belajar dengan menggunakan metode mind mapping. Metode ini ditemukan dan dikembangkan oleh Tony Buzan untuk mempermudah memahami dan mengingat pelajaran. Metode inilah yang ingin kami terapkan untuk Fia dalam mempersiapkan dirinya/
Awalnya, usaha ini kami terapkan saat Fia menghadapi ulangan harian-nya. Di buku belajarnya, Fia kami dampingi untuk mulai memahami topik pembelajarannya dengan menggunakan gambar. Saat itu, kami sedang menolongnya belajar Sains/IPA. Ada satu bab yang harus dipelajarinya. Berikut langkah yang kami lalui bersama:
- menyiapkan buku kosong dan spidol
- menyiapkan buku teks atau bahan pelajaran yang akan dipelajari
- mengajak Fia menentukan topi utama dari pelajaran tersebut (diambil dari judul utama). Pertama-tama tentunya dijelaskan apa itu topik utama
- menggambar dan menulis topik utama di tengah kertas
- melihat terlebih dahulu sub-sub bagian yang akan dibahas dari bab tersebut lalu dibuatkan masing-masing garis penghubungnya
- mulai membaca tiap sub bagian untuk kemudian membuatkan garis penghubung yang menerangkan bagian itu
- setelah satu bab selesai kami baca dan kami gambar atau tuliskan penjelasannya, maka jadilah pelajaran Sains bab sekian yang terdiri dari beberapa halaman ke dalam satu halaman saja
- Fia dengan mudah mempelajari dan mengingat kembali pelajaran dalam mind map itu.
Ulangan umum Fia untuk Sains/IPA mendapat nilai 100 (satu-satunya angka tertinggi dibandingkan mata pelajaran lainnya). Dan, setelah saya ingat untuk persiapan sains, Fia telah mempersiapkan dirinya satu minggu sebelumnya dengan menerapkan metode mind mapping. Kami membuatnya dengan komputer dengan menentukan topik utamanya serta garis sub bagiannya untuk kemudian dilengkapi oleh Fia.
Malam sebelumnya, saya hanya membantunya belajar kembali dengan mengulang bahan pelajaran itu dengan menggunakan mind map yang dibuatnya seminggu sebelumnya. Tidak lebih dari 15 menit proses pengulangan itu.
Dengan hasil yang dicapainya, angka 100, telah membuktikan bahwa belajar dengan menggunakan metode mind mapping maka hasil yang dicapai oleh anak dalam hal pemahaman dan memori mencapai sempurna. Selain itu, proses ini tidak butuh waktu yang lama, sederhana, simpel, menjangkau semua bahan, dan membuat anak lebih santai, tidak stress saat menghadapi ulangan harian maupun ulangan umum.
Subscribe to:
Posts (Atom)